Mahasiswa PAI Raih Dua Kejuaraan Nasional di Tahun 2025: Sabet Dua Prestasi Gemilang, Wahyudi Tunjukkan Sinergi Ilmu, Iman, dan Karya

Yogyakarta — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. Muhammad Wahyudi Azzukhruf, mahasiswa angkatan 2022 yang akrab disapa Wahyudi, berhasil menorehkan dua kejuaraan nasional sekaligusdalam bulan September dan Oktober 2025.

Prestasi pertama diraihnya dalamLomba Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) Tingkat Nasionalpada ajang Pekan Raya IAT 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMPS IAT) UIN Sunan Kalijaga, pada15 Oktober 2025 di Teatrikal Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Sunan Kalijaga. Dalam ajang bergengsi ini, Wahyudi tampil bersama dua rekannya, Fika Suni Salsabila(mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam) dan Syauqi Sirojuddin(mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), dan berhasil meraih Juara 1 Nasional.

Bagi Wahyudi, lomba bukan hanya ajang kompetisi semata, tetapi juga ruang pembelajaran dan pengembangan diri.

“Jadikan lomba sebagai sarana belajar, bukan sekadar adu kemampuan,” ujarnya penuh semangat. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus menjadi wadah untuk menambah ilmu dan menumbuhkan semangat belajar Al-Qur’an di kalangan mahasiswa.

Tak berhenti di sana, Wahyudi juga menorehkan prestasi di bidang literasi. Ia meraih Juara 1 Lomba Essay Tingkat Nasional dalam event Dekan Cup FITK 2025, yang diselenggarakan oleh DEMA FITK UIN Sunan Kalijaga secara daring pada10–15 September 2025. Dalam ajang ini, Wahyudi mengangkat isu sosial-keagamaan melalui tulisannya berjudul “Menyoal Rendahnya Upah Guru Ngaji dengan Kacamata Ibnu Khaldun.”

Melalui karya tersebut, Wahyudi mencoba menghadirkan refleksi kritis terhadap fenomena sosial di masyarakat dengan perspektif tokoh pemikir Islam klasik. Menurutnya,

“Menulis adalah bentuk terbaik dari curhat (curahan hati),”
yakni cara terbaik untuk mengekspresikan pikiran dan kegelisahan sosial secara produktif. Ia juga berharap mahasiswa PAI semakin aktif menulis dan menyalurkan ide-idenya dalam bentuk karya yang berkelas.

Prestasi ganda yang diraih Wahyudi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa PAI UIN Sunan Kalijaga mampu menyeimbangkan antarapenguasaan ilmu Al-Qur’an dan kemampuan berpikir kritis, sekaligus menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan berkontribusi positif melalui karya dan pengabdian. (AN)